bintang

Monday 29 April 2013

kimia

Reaksi Oksida NonLogam dengan Air

Tujuan :

Kajian Teori :
            Oksida nonlogam sering disebut sebagai oksida basa karena reaksinya dengan air menyebabkan larutan menjadi asam (pH < 7).
Contoh yang pasti anda kenal adalah reaksi O2 dengan karbon dalam bentuk briket arang atau batubara. Dengan kehadiran O2 yang berlebih produk yang diperoleh adalah karbondioksida, namun jika pasokan oksigen terbatas akan terbentuk sejumlah karbonmonooksida.
C(s) + O2(g) → CO2(g)
C(s) + O2(g) → 2CO(g)
Karbonmonoksida sendiri mampu bereaksi dengan oksigen membentuk CO2
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g)
Reaksi ini sangat eksotermis (DH = -284kJ per mol) dan CO digunakan dalam industri sebagai bahan bakar karena dapat dibuat dengan mudah dari batu bara dan mudah dikirim lewat pipa. Karbondioksida padat disebut juga es kering yang biasa digunakan untuk memberi efek asap.
Dua unsur nonlogam yang mudah bereaksi dengan oksigern yaitu belerang dan fosfor. Belerang terbakar di udara dengan nyala biru dan menghasilkan gas belerang dioksida yakni sebuah gas rangsang yang menyesakkan.
S(s) + O2(g) → SO2(g)
Fosfor terdiri dari dua alotrop yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Kedua terbakar dioksigen menghasilkan P4O10. Namun perlu diperhatikan karena fosfor putih bereaksi secara spontan dengan oksigen.
P4(s) + O2(g) → P4O10(s)
Tidak semua unsur nonlogam dapat bereaksi dengan logam. Misalnya nitrogen. Hal inilah yang menyebabkan campuran antara nitrogen dan oksigen di atmosfer stabil.

Alat dan Bahan :
1.    Belerang
2.    Sendok Baker
3.    Labu Erlenmeyer
4.    Lakmus Merah
5.    Lakmus Biru
6.    Gabus

Langkah Kerja :
1.    Bakar Belerang dengan menggunakan sendok baker.
2.    Masukan sendok baker yang mengandung belerang yang telah dibakar ke dalam labu Erlenmeyer yang mengandung air.
3.    Masukan Lakmus merah dan biru kedalam labu Erlenmeyer.
4.    Tutup labu Erlenmeyer dengan gabus.
5.    Amati dan catat hasilnya.

Hasil Pengamatan :
Belerang dibakar


Gejala yang terjadi pada waktu belerang dibakar…………………………………………….
…………………………………………………….
Reaksi :


Belerang dimasukan kedalam air




Pengujian Lakmus
Gejala yang terjadi :


Reaksi :

Sifat Larutan :


Pertanyaan :
Jelaskan sifat oksida unsur perioda ke tiga jika dimasukan kedalam air :
a)    Oksidasi Bagian kiri membentuk :

b)    Oksidasi bagian kanan membentuk :

c)    Jelaskan sifat Al(OH)3

Kesimpulan :

Sifat-sifat unsure-unsur Transisi pada perioda ke 4

1.    Konfigurasi unsur Transisi

No

Nama
Lambang
No atom
Konfigurasi electron dalam subkulit
1s
2s
2p
3s
3p
4s
3d
1
Kalium
K
19







2
Kalsium
Ca
20







3
Scandium
Sc
21







4
Titanium
Ti
22







5
Vanadium
V
23







6
Krom
Cr
24







7
Mangan
Mn
25







8
Besi
Fe
26







9
Kobal
Co
27







10
Nikel
Ni
28







11
Tembaga
Cu
29







12
Zeng
Zn
30







13
Gallium
Ga
31








2.    Warna senyawa unsur transisi

Tujuan :

Kajian Teori :
            Pada Sistem Periodik unsur, yang termasuk golongan transisi adalah unsure-unsur golongan B, dimulai dari IB – VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian electron pada subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsure-unsur dengan electron valensi yang terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya.
            Sifat logam semua unsure transisi adalah logam yang bersifat lunak, mengkilap dan dapat menghantarkan listrik dan panas yang baik. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIa, unsure logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena unsure transisi berbagi electron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat.
            Bilangan oksidasi Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama.

            Sifat magnet Unsur transisi periode keempat dan senyawa-senyawanya umumnya bersifat paramagnetik (apabila ditarik kuat ke dalam medan magnet). Feromagnetisme hanya diperlihatkan oleh beberapa logam, yaitu besi, kobal, dan nikel, serta logam-logam campur tertentu. Diamagnetic yaitu dimana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh medan maget kerena seluruh electron pada orbitnya berpasangan. Contohnya Cu dan Zn.

Alat dan Bahan :
1.    Unsur-unsur transisi

Langkah Kerja :
1.    Amati warna Kristal CuSO4, FeSO4, KMnO4, K2CrO4, K2Cr2O7, NiCl2, CoCl2, FeCl3.
2.    Hitung bilangan oksidasi unsur-unsur pada senyawa tersebut.

Hasil Pengamatan :
Senyawa     
CuSO4
FeSO4
KMnO4
K2CrO4
K2Cr2O7
NiCl2
CoCl2
FeCl3
Warna








Biloks









Apa yang menyebabkan suatu senyawa berwarna ?

Kesimpulan :