Reaksi Oksida NonLogam dengan Air
Tujuan
:
Kajian
Teori :
Oksida nonlogam sering disebut
sebagai oksida basa karena reaksinya dengan air menyebabkan larutan menjadi
asam (pH < 7).
Contoh
yang pasti anda kenal adalah reaksi O2 dengan karbon dalam bentuk briket
arang atau batubara. Dengan kehadiran O2 yang berlebih produk yang
diperoleh adalah karbondioksida, namun jika pasokan oksigen terbatas akan
terbentuk sejumlah karbonmonooksida.
C(s) +
O2(g) → CO2(g)
C(s) +
O2(g) → 2CO(g)
Karbonmonoksida
sendiri mampu bereaksi dengan oksigen membentuk CO2
2CO(g) +
O2(g) → 2CO2(g)
Reaksi
ini sangat eksotermis (DH = -284kJ per mol) dan CO digunakan dalam industri
sebagai bahan bakar karena dapat dibuat dengan mudah dari batu bara dan mudah
dikirim lewat pipa. Karbondioksida
padat disebut juga es kering yang biasa digunakan untuk memberi efek asap.
Dua
unsur nonlogam yang mudah bereaksi dengan oksigern yaitu belerang dan fosfor.
Belerang terbakar di udara dengan nyala biru dan menghasilkan gas belerang
dioksida yakni sebuah gas rangsang yang menyesakkan.
S(s) +
O2(g) → SO2(g)
Fosfor
terdiri dari dua alotrop yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Kedua terbakar
dioksigen menghasilkan P4O10. Namun perlu diperhatikan karena fosfor putih
bereaksi secara spontan dengan oksigen.
P4(s) +
O2(g) → P4O10(s)
Tidak
semua unsur nonlogam dapat bereaksi dengan logam. Misalnya nitrogen. Hal inilah
yang menyebabkan campuran antara nitrogen dan oksigen di atmosfer stabil.
Alat
dan Bahan :
1. Belerang
2. Sendok Baker
3. Labu Erlenmeyer
4. Lakmus Merah
5. Lakmus Biru
6. Gabus
Langkah
Kerja :
1. Bakar Belerang dengan menggunakan
sendok baker.
2. Masukan sendok baker yang mengandung
belerang yang telah dibakar ke dalam labu Erlenmeyer yang mengandung air.
3. Masukan Lakmus merah dan biru kedalam
labu Erlenmeyer.
4. Tutup labu Erlenmeyer dengan gabus.
5. Amati dan catat hasilnya.
Hasil
Pengamatan :
Belerang
dibakar
|
Gejala
yang terjadi pada waktu belerang dibakar…………………………………………….
…………………………………………………….
Reaksi
:
|
Belerang
dimasukan kedalam air
Pengujian
Lakmus
|
Gejala
yang terjadi :
Reaksi
:
Sifat
Larutan :
|
Pertanyaan
:
Jelaskan
sifat oksida unsur perioda ke tiga jika dimasukan kedalam air :
a) Oksidasi Bagian kiri membentuk :
b) Oksidasi bagian kanan membentuk :
c) Jelaskan sifat Al(OH)3
Kesimpulan
:
Sifat-sifat unsure-unsur Transisi pada
perioda ke 4
1. Konfigurasi unsur Transisi
No
|
Nama
|
Lambang
|
No atom
|
Konfigurasi electron dalam subkulit
|
||||||
1s
|
2s
|
2p
|
3s
|
3p
|
4s
|
3d
|
||||
1
|
Kalium
|
K
|
19
|
|||||||
2
|
Kalsium
|
Ca
|
20
|
|||||||
3
|
Scandium
|
Sc
|
21
|
|||||||
4
|
Titanium
|
Ti
|
22
|
|||||||
5
|
Vanadium
|
V
|
23
|
|||||||
6
|
Krom
|
Cr
|
24
|
|||||||
7
|
Mangan
|
Mn
|
25
|
|||||||
8
|
Besi
|
Fe
|
26
|
|||||||
9
|
Kobal
|
Co
|
27
|
|||||||
10
|
Nikel
|
Ni
|
28
|
|||||||
11
|
Tembaga
|
Cu
|
29
|
|||||||
12
|
Zeng
|
Zn
|
30
|
|||||||
13
|
Gallium
|
Ga
|
31
|
2. Warna senyawa unsur transisi
Tujuan
:
Kajian
Teori :
Pada Sistem Periodik unsur, yang
termasuk golongan transisi adalah unsure-unsur golongan B, dimulai dari IB – VIIB
dan VIII. Sesuai dengan pengisian electron pada subkulitnya, unsur ini termasuk
unsur blok d, yaitu unsure-unsur dengan electron valensi yang terletak pada
subkulit d dalam konfigurasi elektronnya.
Sifat logam semua unsure transisi
adalah logam yang bersifat lunak, mengkilap dan dapat menghantarkan listrik dan
panas yang baik. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIa, unsure logam transisi
lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan yang tinggi. Hal ini
disebabkan karena unsure transisi berbagi electron pada kulit d dan s, sehingga
ikatannya semakin kuat.
Bilangan
oksidasi Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan
oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini
disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi
ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil
dibanding unsur golongan utama.
Sifat magnet Unsur
transisi periode keempat dan senyawa-senyawanya umumnya bersifat
paramagnetik (apabila ditarik kuat ke dalam medan magnet). Feromagnetisme hanya
diperlihatkan oleh beberapa logam, yaitu besi, kobal, dan nikel, serta
logam-logam campur tertentu. Diamagnetic yaitu dimana atom, molekul, atau ion
dapat ditolak oleh medan maget kerena seluruh electron pada orbitnya
berpasangan. Contohnya Cu dan Zn.
Alat
dan Bahan :
1. Unsur-unsur transisi
Langkah
Kerja :
1. Amati warna Kristal CuSO4, FeSO4, KMnO4, K2CrO4, K2Cr2O7, NiCl2, CoCl2, FeCl3.
2. Hitung bilangan oksidasi unsur-unsur
pada senyawa tersebut.
Hasil
Pengamatan :
Senyawa
|
CuSO4
|
FeSO4
|
KMnO4
|
K2CrO4
|
K2Cr2O7
|
NiCl2
|
CoCl2
|
FeCl3
|
Warna
|
||||||||
Biloks
|
Apa
yang menyebabkan suatu senyawa berwarna ?
Kesimpulan
:
No comments:
Post a Comment