bintang

Sunday 24 January 2016

tata kelola perusahaan

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari interaksi, termasuk kegiatan usaha/bisnis baik usaha besar maupun usaha kecil menengah (UKM). Dalam kesehariannya perusahaan tersebut memiliki manajemen atau tata kelola usaha perusahaan masing-masing untuk membuat usaha tersebut berhasil dengan keuntungan maksimal.
Untuk dapat membuat suatu usaha berhasil maka diperlukan suatu tata kelola usaha yang baik dan pelayanannya yang baik juga terhadap konsumen, sehingga konsumen tertarik dengan produk yang dimiliki perusahaan karena mereka menganggap suatu pelayanan dianggap puas apabila apa yang dikeluarkan oleh konsumen sebanding dengan yang diterima oleh konsumen.
Dalam kesehariannya, seorang konsumen kadang terus terang mengatakan kebutuhan dan keinginannya, namun seringkali bertindak sebaliknya, mereka seringkali bereaksi untuk mengubah pikirannya diakhir-akhir untuk membuat keputusan pembelian.
Atas dasar tersebut saya melakukan penelitian dengan mewawancarai suatu perusahaan kecil menengah (UKM) untuk dapat mengidentifikasi tatakelola usaha suatu perusahaan, perilaku konsumen, aktifitas bisnis dan pelayanannya terhadap konsumen.

B.     Rumusan Masalah
Dengan latar belakang tersebut, maka masalah yang diangkat pada observasi tersebut sebagai berikut.
1.         Bagaimana pelayanan di bengkel Saffira Motor?
2.         Bagaimana pengelolaan usaha bengkel Saffira Motor?
3.         Bagaimana kondisi tempat bengkel Saffira Motor?

C.    Tujuan
Dengan latar belakang tersebut, maka tujuan dilakukan observasi tersebut sebagai berikut.
1.         Untuk mengetahui bagaimana pelayanan di bengkel Saffira Motor.
2.         Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan usaha bengkel Saffira Motor.
3.         Untuk mengetahui bagaimana kondisi tempat bengkel Saffira Motor.

D.    Kajian Teori
Menurut Fahmi (2014:63) menyatakan bahwa Tata Kelola Usaha sering dikenal dengan Corporate Governance, yaitu suatu konsep yang memiliki idealism untuk mewujudkan tujuan-tujuan pemegang saham. Para pemegang saham menginginkan keuntungan yang maksimal dalam setiap investasi yang dilakukan. Namun demikian dalam berbagai kasus kadangkala pihak manajemen perusahaan sering tidak mampu memenuhi keinginan yang ditargetkan oleh para pemegang saham secara baik. Setiap kebijakan serta keputusan yang dibuat oleh manajemen bisa mempengaruhi kinerja perusahaan, ini bisa berdampak secara jauh pada pembentukan harga saham di pasar.
Situasi dan kondisi bisnis saat ini memiliki tingkst kompleksitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masa lalu. Dipakainya sarana teknologi sebagai perangkat pendukung dalam mempercepat berbagai urusan bisnis telah menimbulkan berbagai efek, baik positif maupun negatif.
Dalam konsep moralitas dijelaskan secara umum bahwa seseorang dalam menjalankan pekerjaan sangat memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dan menghindari setiap perbuatan yang tidak boleh dilakukan karena melanggar prinsip moralitas pada dirinya. Prinsip moralitas yang dimiliki seseorang akan terus diterapkan sejauh yang bersangkutan mampu untuk mempertahankan prinsip moralitas tersebut.
Mengukur Standar Pelayanan
·         Tangiable yang mencerminkan dasilitas fisik (kebersihan, keamanan, dan keindahan kantor tempat melakukan pelayanan).
·         Reliability yang merupakan konsistensi dari penampilan dan kehandalan pelayanan (penampilan dan kehandalan pelayanan para karyawan).
·         Responsiveness meliputi kesigapan dan kecepatan petugas untuk menyampaikan pelayanan.
·         Assurance merupakan keterampilan, keramahan, kepercayaan, keamanan karyawan dalam memberikan pelayanan.
·         Empati merupakan komunikasi dan keramahan dalam memberikan pelayanan.

Menurut Setiaji (2008:3) menyatakan bahwa Perilaku Konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi & kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Perilaku konsumen bersifat dinamis, hal ini berarti bahwa perilaku seorang konsumen, group konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bererak sepanjang waktu.
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara indvidu.
Dalam perilaku konsumen ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti faktor kebudayaan, faktor social, faktor pribadi dan faktor psikologi dari pembeli. Kita mengetahui dengan baik bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi , gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah, sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relative permanen.
Mengukur Tingkat Kepuasan
·         Teori Pemenuhan (Fullfillment Theory), Kepuasan Kerja adalah fungsi dan kepuasaan terhadap terpenuhinya kebutuhan individu.
·         Teori Imbalan (Reward Theory), kepuasan kerja merupakan fungsi dari imbalan yang diterima oleh seseorang
·         Teori Kesenjangan (Discrepancy Theory), kepuasan kerja merupakan hasil dari perbandingan antara apa yang diharapkan dan apa kenyataannya.
·         Teori Keadilan (Equity Theory), kepuasan kerja diukur berdasarkan perbandingan antara input dan output antara satu individu dengan individu lainnya.

E.  Instrument Penelitian
Instrumen Penelitian adalah Alat yang digunakan dalam melakukan penelitian. Maka Instrument Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Teknik Wawancara. Penulis langsung melakukan penelitian ke lokasi, serta mewawancarai langsung pemilik dan para konsumen di bengkel tersebut.

F.   Hasil Observasi
Observasi terhadap Pemilik:
·      Sejarah Awal Perusahaan
     Perusahaan Kecil ini awalnya bernamakan Rizky Motor dibentuk pada tahun 1997 oleh pemilik bernama M. Anwar A. Bertempatkan di Prabu Gajah Agung selama tiga belas tahun bengkel tersebut bertempat disana, namun pada tahun 2010 bengkel tersebut berganti nama menjadi Saffira Motor sekaligus berpindah tempat ke Jln. Pangeran Sugih. Bengkel ini menjual berbagai produk mulai dari oli, spare part, ban dll. Bengkel ini awalnya bermodalkan 7 juta dan seiring berkembangnya bengkel maka ada penambahan modal sebesar 100 juta dari pihak bank, bengkel ini mempunyai pegawai hanya satu orang dan telah bekerja selama 13 tahun.
Dari tahun ketahun bengkel ini mengalami peningkatan pelanggan, dilihat dari fisiknya bengkel tersebut terlihat bersih dan nyaman karena sebelum buka selalu membersihkan terlebih dahulu tempatnya dan sebelum pulang atau tutup selalu dibersihkan pula agar memberikan kenyaman dan rasa puas pada pelanggan atau konsumen.
Pendapatan dari bengkel tersebut rata-rata sekitar 20-25 juta perbulannya, dan keuntungan perbulannya sekitar 4-5 juta, dalam mengelola keuntungan tersebut pemilik menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari, membayar utang kepada pihak bank, dan bila ada sisa dari keuntungan tersebut sering digunakan untuk menabung, atau digunakan untuk membeli barang kembali untuk stock bila ada barang yang kosong dan untuk menambah jumlah barang.
Dalam mengelola gaji karywannya, maka digunakan sistem bagi hasil, kesepakatan antara pemilik dan karyawan dengan persentase 20% dan 80%, 20% untuk pemilik dan 80% untuk karyawan dan itu berlaku dari hari senin s/d hari sabtu sedangkan untuk hari minggu pendapatan karyawan 100% milik karyawan.
Cara yang dilakukan pemilik dalam memuaskan pelanggan yaitu pemilik selalu mengajak ngobrol terlebih dahulu kepada konsumen, dalam bidang jasa karyawan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya apabila terjadi kerusakan pada motor maka karyawan selalu mengatakan yang sejujurnya dengan tidak melebih-libihkan kerusakan tersebut. Dalam bidang produk dengan memberikan barang dengan kualitas yang terbaik tidak memberikan banrang yang palsu, sesekali pemilik memberikan bonus atau potongan harga kepada pelanggan dan konsumen yang membeli banyak barang sehingga memberikan pelayanan dan kepuasan yang baik terhadap konsumen.

Observasi terhadap Konsumen:
·      Pendapat Konsumen 1
Hampir setiap bulan saya sering kesini untuk memperbaiki motor. Pelayanan yang diberikan oleh pemilik terhadap konsumen sangat memuaskan, karena dalam hal ini pemilik bengkel sangat komunikatif beliau memiliki prinsip 3S (senyum, salam, sapa) tidak memandang tua maupun muda, dan ketika memberikan informasi mengenai barang yang akan dijualpun beliau transfaran artinya kualitas barang selalu beliau ceritakan dulu mengenai bagus atau tidaknya. Pelayanan yang dibeikan oleh  karyawan memuaskan, karena karyawan tersebut ketika berkomunikasi dengan konsumen santun dan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen. Kondisi tempat bisa dikatakan sedikit nyaman, karena ada tempat tunggu hanya kursi namun belum adanya ruang tunggu khusus untuk konsumen. Kualitas produk yang diberikan oleh pemilik sebagian besar barang-barang tersebut tergolong bagus sehingga memberikan kepuasan terhadap konsumen.
·      Pendapat Konsumen 2
Saya mengunjungi bengkel Kadang-kadang karena motor jarang di service. Pelayanan yang diberikan oleh pemilik terhadap konsumen cukup memuaskan, karena beliau cukup komunikatif terhadap konsumen sehingga ketika menanyakatan kualitas barang beliau selalu jujur akan kualitas barang tersebut. Pelayanan yang diberikan karyawan cukup baik karena dalam mengerjakannya dia teliti dan cepat. Kondisi tempat cukup nyaman, sebab sebelum buka dan tutup bengkel selalu dibersihkan terlebih dahulu dan disediakan tempat duduk, namun yang belum tersedia hanyalah mushola. Kualitas produk yang diberikan sangat baik jadi saya tidak ragu untuk membelinya dan memberikan trasa kepuasan tersendiri.



·      Pendapat Konsumen 3
Saya sering mengunjungi bengkel karena dekat dengan rumah. Pelayanan yang diberikan oleh pemilik terhadap konsumen luamayan memuaskan, karena beliau suka memberikan barang yang bagus sehingga saya merasa nyaman. Pelayanan yang diberikan karyawan cukup baik karena dalam mengerjakannya dia cepat dan bila ada kerusakan selalu menyarankan terlebih dahulu. Kondisi tempat cukup nyaman, sebab keadaan bengkel selalu bersih dan disediakan tempat duduk.
G.              Analisis
Dengan melihat pendapat para konsumen maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan di bengkel Saffira Motor tergolong memuaskan karena beliau sangat komunikatif sehingga ketika ditanya mengenai kualitas suatu barang beliau menjawab apa adanya tanpa melebih-lebihkannya dan selalu memberikan barang yang bagus. Dalam pelayanan dari karyawan tergolong cukup memuaskan karena dia selalu teliti dan selalu cepat dalam memperbaiki keruakan pada motor dan apabila terjadi kerusakan maka beliau selalu menyarankan terlebih dahulu untuk di ganti, selain itu beliau juga santun dan komnikatif.
Dengan melihat pendapat pemilik bengkel maka dapat disimpilkan bahwa dalam pengelolaannya bengkel tersebut dikelola oleh satu orang dan ketika mendapatkan keuntungan beliau selalu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, digunakan untuk menabung dan membeli barang-barang apabila stock sedang kosong atau menambah stock barang sehingga barang-barang yang ada selalu baru dan mengikuti yang sedang banyak diburu oleh konsumen. Dalam pengelolaan gaji beliau menerapkan sistem bagi hasil yaitu 80% untuk pegawai dan 20% untuk pemilik dan ketika hari minggu itu pendapatan pegawai tidak dipotong atau bonus untuk pegawai.
Dengan melihat pendapat para konsumen maka dapat disimpulkan bahwa kondisi tempat bengkel Saffira Motor tergolong cukup bersih itu terlihat dari fisiknya dan pengelolaannya apabila sebelum dan seudah buka selalu dibereskan dan dirapihkan terlebih dahulu dan menyediakan tempat duduk sehingga memberikan kenyamanan terhadap konsumen, namun yang disayangkan belum tersedia ruang tunggu khusus dan mushola sehingga ini dapat dijadika saran kepada pemilik bengkel.
H.           Daftar Pustaka
Fahmi, Irham. 2014. Etika Bisnis Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung; Alfabeta.

Setiadji, Nugroho J. 2008. Perilaku konsumen. Jakarta; Kencana Prenada Media Group.

No comments:

Post a Comment